PEKERJAAN PERSIAPAN SEBELUM PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DILAKUKAN
PEKERJAAN PERSIAPAN SEBELUM PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DILAKUKAN
Sebelum pekerjaan pembangunan gedung di mulai, untuk menjamin lancamya, pelaksanaan perlu dilakukan dan dipikirkan hal-hal yang mempengaruhinya, antara lain sebagai berikut:
· Access Road (Jalan Masuk)
Untuk keperluan transportasi/pengangkutan raw material, fabricc .ed material, peralatan dan lain-lain, maka diperlukan access road yang cukup memadai, baik lebarnya maupun kekuatan . Access Road ini ditinjau dan lokasinya ada dua, yaitu:
1. Off Site AccessJaringan jalan yang ada di luar lokasi dimanfaatkan sebagai access road. Untuk ini perlu diketahui hal-hal sebagai:
• apakah ada yang perlu pelebaran
• apakah ada yang penlu perkuatan
• apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan daerah yang perlu diperhatikan.
2. On Site AccessDi dalam lokasi sendiri, diperlukan juga jalan untuk transportasi dalarn lokasi dan pergerakan dan peralatan yang digunakan. On site access ini perlu direncanakan sebaik-baiknya, terutama untuk mengetahui gangguan yang ada di dalam lokasi seperti:
• gangguan di atas (over head obstruction)• gangguan di permukaan tanah (ground obstruction)• gangguan di bawah tanah (underground obstruction)Perencanaan access ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan
site (site plan).
site (site plan).
Site Plan
Lahan pada lokasi proyek, perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk keperluan menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi meliputi:
• kantor-kantor (offices)• gudang (terbuka dan tertutup)
• barak kerjaltempat fabrikasi
• on site access• fasilitas-fasilitas kerja lain, seperti car wash misalnya. Bila lahan lokasi proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan
lahan lain yang berdekatan atau bila terpaksa menggunakan lahan bangunan permanen secara sementara dengan penjadwalan yang detail dan rinci, agar tidak terlalu mengganggu kelancaran pekerjaan.
Pedoman PengukuranAgar bangunan dapat diletakkan path posisi yang diingirikan sesuai rencana maka diperlukan pedoman-pedoman pengukuran. Pedoman pengukuran yang diperlukan adalah:
• Pedoman titik koordinat, hal ini diambil dari “Bench Mark” (BM) yang ada di sekitar/di dekat lokasi atau berpedoman pada bangunan yang telah ada.
• Pedoman elevasi, untuk dapat menetapkan elevasi ± 0 untuk bangunan tersebut.
Kedua pedoman tersebut harus selalu dijaga agar tidak mengalami perubahan dan senantiasa harus dicek kernbali, sampai dengan pedoman tersebut telah dipindahkan pada bagian bangunan yang telah dilaksanakan, secara tetap.
Alat AngkatKegiatan transportasi vertikal adalah merupakan jantungnya kegiatan pelaksanaan pembamgunan gedung, oleh karena itu pemilihan alat angkat yang digunakan serta letak dan pergerakannya perlu ditetapkan/direncanakan lebih dahulu.
Jenis Alat Angkat
Dan objek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Alat angkat barang-barang kecil dan tenaga kerja orang yaitu:
passenger host.
Passenger hoist mi berbentuk boks yang tertutup dan memiliki pintu untuk keluar masuk, dan dilayani oleh seorang operator di dalamnya untuk mengoperasikannya. Boks tersebut bergerak secara vertikal pada tiang rangka baja yang menempel pada gedung.
2. Alat angkut barang-barang besar dan berat, yaitu: mobile crane dan atau tower crane.Mobile crane ada dua jenis yaitu wheel (roda ban) dan crawler (rantai baja), biasanya digunakan untuk mengangkat barang yang tidak tinggi (2 atau 3 lantai).
Sedangkan tower crane, digunakan untuk transportasi vertikal pada pelaksanaan gedung bertingkat tinggi.
Tower crane ada tiga jenis, yaitu:
1. Static base crane, berdiri secara tetap pada fondasi dan untuk kekakuannya diangker ke bagian gedung yang selesai dibangun.
2. Rail mounted crane atau traveling crane, berdiri bebas dan dapat bergerak sepanjang rail yang ada.
3. Climbing crane, bergerak ke atas dengan bertumpu pada lantai bangunan yang telah selesai dan terletak di tengah-tengah gedung yang dibangun. Kapasitas tower crane tergantung dan jenis dan tipe tower crane, serta panjang lengan pada saat mengangkat (makiñ panjang lengan angkatnya, kemampuan angkatnya menurun).
Letak Alat Angkat
Untuk mobile crane, karena sifatnya yang dapat bergerak bebas,
tidak tergantung pada letaknya. Tetapi yang perlu dipikirkan adalah
manuver/pergerakannya efisien atau tidak.
Sedangkan untuk tower crane dan passenger hoist, perlu direncanakan letaknya secara tepat karena akan mempengaruhi produktivitas kerja.
a. Letak passenger hoist
Letak passenger hoist diupayakan sebagai berikut:
• Sedekat mungkin dengan pusat dan daerah yang dilayani
• Tidak terlalu banyak mengganggu kegiatan pekeijaan finishing.
b. Letak tower crane/climbing crane
Letak tower crane diupayakan sebagai berikut:
• Memiliki daerah pelayanan yang maksimal
• Dapat memanfaatkan struktur bangunan sebagai fondasi
• Over swing tower crane tidak mengganggu pihak lain (seperti bangunan, jalan raya, jalan kereta api, dan lain-lain).
Khusus climbing crane, struktur tempat berpijak harus cukup kuat menahan climbing crane selama operasi.
SUMBER : http://pustaka-sipil.blogspot.com/2012/02/pekerjaan-persiapan-sebelum-pembangunan.html
How to make money from betting on football - Work Tomake Money
BalasHapusIf you're having problems finding a winning bet online for the https://septcasino.com/review/merit-casino/ day of your choosing, herzamanindir.com/ then there are plenty of nba매니아 opportunities available communitykhabar right งานออนไลน์ here.